· Cast :
- Jung Soo Jung
-Oh Se Hun
·
Other cast :
-find by yourself
·
Genre :
Friendship, Romance, Angst
· Note : HAIIIIIIIII!! Gue balik lagi dengan ff karya gue sendiri yang
terinspirasi dari MV ‘JIN – GONE’ maaf kalo masih banyak kekurangan and jangan
lupa tinggalin jejak sesudah baca ya ^^
HAPPY READING ^_^
.
.
.
.
.
In that space where memories linger
Still as
warm on my fingertips
You are
here, here, Your scent, your face
I can feel
you....
Struggling
to catch your expressions
Struggling
to catch your smiles
You, who I
struggled to understand
In the
place where we were together
In the
moment where I resembled you
How am I
supposed to erase you alone and live
In those
moments where we once walked together
Like that,
the things we made beside each other
Even the
memories, even those regrets
Lingered
there with me, missing you so much
Your name,
which I was barely allowed to speak, can’t be erased
I’m holding
onto myself alone
In this
place, even our future, my wishes have stopped
I’m
standing here and you are gone...
______________________________________________
Hari itu Jung Soo Jung pergi ke sebuah desa tempat dimana ayahnya tinggal. Soo Jung sangat bersemangat karena ia sangat menyukai desa itu dan ia juga merindukan alunan demi alunan piano yang ayahnya selalu mainkan untuknya. Ya, ayah SooJung yaitu Jung Yunho adalah seorang pianist yang terkenal
“ahjussi apa kita sudah sampai?” tanya SooJung ketika ia rasa mobil berhenti melaju
“sudah nona” supir itu membukakan pintu untuk SooJung dan membantu SooJung keluar dari mobil
“sudah tidak apa-apa, aku bisa jalan sendiri” SooJung melepaskan pegangan tangan supirnya lalu
berjalan menuju rumah ayahnya
“baiklah nona, hati-hati” supir itu mengangguk dan membungkukan badannya lalu kembali masuk ke mobil untuk memarkirkan mobil mewah tersebut
SooJung dengan perlahan melangkahkan kaki kaki mungilnya menuju pintu rumah sang ayah, ia tersenyum ketika mendengar alunan nada piano yang semakin lama semakin jelas di dengarnya, iapun mempercepat langkahnya
“appa...appa...” panggil SooJung sambil terus berjalan mengikuti jalan setapak di halaman rumah ayahnya, ia masuk ke dalam rumah dan duduk di sebuah kursi santai dimana alunan alunan piano itu terdengar sangat jelas. SooJung berdiri dan mencoba lebih dekat ke sumber suara, tapi jendela besar menghalangi langkahnya mengurungkan niat SooJung lalu ia kembali duduk
sambil mengunggu ayahnya, SooJung memperhatikan nada demi nada dan mencoba menebak apa makna dari alunan piano yang sedang ia dengar itu. SooJung memang tidak pandai bermain piano seperti ayahnya tapi ia pandai menebak makna dari alunan demi alunan nada piano
“kenapa alunan piano ini berkisah tentang seseorang yang sedang jatuh cinta? Apakah appa sedang jatuh cinta ‘lagi?” SooJung heran, tidak biasanya sang ayah memainkan piano dengan nada seperti itu. Biasanya, sang ayah akan memainkan lagu bertema patah hati, kepergian seseorang dalam hidupnya atau semacam itu.
PLAKKK
ekspresi bingung SooJung berubah, ia terkekeh kecil ketika mendengar sesuatu benda memukul badan piano “ternyata itu murid appa, bukan appa. Pantas saja kkk appa selalu galak ketika mengajar”
_
“apa yang kau lihat? fokuslah Oh Sehun!” bentak ayah SooJung pada muridnya yang diketahui bernama Oh Sehun
“maaf seongsangnim” Sehun menundukkan kepalanya dan melanjutkan menekan tuts demi tuts piano tapi sedetik kemudian pandangannya teralihkan lagi
Yunho mencoba melihat kearah objek yang membuat muridnya itu kehilangan konsentrasi, ia tersenyum ketika melihat putri kecilnya sedang duduk sambil menggoyang-goyangkan kepalanya, menikmati alunan piano.
“Oh Sehun, aku rasa cukup untuk hari ini” ucap Yunho dengan tegas
“fyuuhhhhh” sehun menghembuskan nafas leganya “baiklah seongsangnim” sehun membereskan kertas kertas yang berisikan not not balok lalu memasukannya kedalam tas
Yunho berjalan menuju tempat dimana putri kecilnya duduk
“SooJung-a, kau sudah sampai rupanya. Masuklah, appa keluar dulu sebentar” Yunho memeluk SooJung lalu mengecup puncak kepala SooJung
“ne appa” SooJung tersenyum lalu perlahan melangkahkan kakinya menuju ruang utama rumah Yunho
Sehun berjalan dengan santai sambil mengeluarkan botol berisikan pil pil kecil, mengambil dua buah lalu memakannya. Ia melihat SooJung berjalan begitu saja melewati dirinya, tanpa memberi salam atau setidaknya sapaan padanya, tatapannya terlihat dingin dan cuek, pikir Sehun. Sehun terus berjalan ke depan tetapi pandangannya masih terfokus pada SooJung yang semakin menjauh
BUKKKKK
Sehun menabrak pengawalnya
“eh? Maaf ahjussi”
“apa yang kau lihat?” tanya sang pengawal penasaran
“gadis itu, dia siapa? Apakah dia murid juga?” Sehun balik bertanya
“bukan, dia bukan murid” jawab sang pengawal santai
“lalu?” Sehun semakin penasaran
“ah sudahlah tuan muda ayo kita pulang” sang pengawal menarik tangan Sehun untuk segera keluar
“ya!! siapa dia?! Aku tidak mau pulang sebelum aku tahu siapa gadis itu!” sehun memberontak tapi tenaganya kalah besar dibanding pengawalnya. Akhirnya Sehun menyerah
_____________________
Sehun datang ke rumah Yunho, tentu saja untuk belajar bermain piano. Ia keluar dari mobil dan membungkuk memberi salam kepada pelayan paruh baya yang ada di depan gerbang rumah Yunho. Sehun membawa tas ranselnya dan dengan semangat masuk ke dalam rumah Yunho
“ada apa dengan anak itu” gumam sang pengawal karena tidak biasanya Sehun sesemangat ini. Biasanya dia akan memamerkan wajah BT dan malas saat akan les piano
Sehun duduk di kursi santai dekat piano yang terhalang oleh jendela besar saat melihat sang guru sedang memperhatikan seorang gadis bermain piano, kursi itu kursi yang kemaren di duduki oleh SooJung “dia itu gadis cantik yang kemarin ‘kan?” tanpa sadar Sehun tersenyum melihat bahwa gadis yang kemarin masih ada di rumah gurunya
PLAKKKK
Sebatang tongkat memukul badan piano membuat beberapa permen yang berada di atasnya terjatuh ke lantai
“Jung SooJung! Sudah berapa kali appa mengajarkanmu lagu ini tetapi kau tidak lancar juga?! Apa yang diajarkan ummamu di seoul sana ‘hah?!” bentak Yunho “appa akan pergi ke luar, teruslah bermain piano sampai appa kembali, appa dapat mendengar suara alunan pianomu jadi jangan coba-coba berbohong” Yunho memperingatkan lalu berjalan meninggalkan gadis kecilnya
ohh jadi dia anaknya Yunho seongsangnim, huh bahkan dia lebih galak ketika sedang mengajar anaknya
SooJung menghela nafasnya panjang dan berjongkok lalu meraba raba lantai mencoba untuk memunguti permennya yang terjatuh secepat yang ia bisa. Setelah selesai ia menaruh kembali permen-permen itu ketempatnya semula lalu duduk dan kembali menekan tuts demi tuts piano
Sehun melihatnya dengan heran “apakah gadis itu tidak bisa melihat?” tanyanya pada pengawalnya yang baru datang. Ia hanya tersenyum lalu menaruh jari telunjuknya di depan mulut sehun, mengisyaratkan sehun untuk diam “ishhh”
“aku ingin menghampirinya” kata sehun pelan setelah mendapati pengawalnya kembali ke luar untuk menggu sang tuan muda di mobil. Sehun berjalan dengan pelan berusaha agar tidak menimbulkan suara, sesekali matanya melirik ke kanan dan kekiri, mengawasi sekeliling apakah ada yang datang atau tidak
“hai” Sehun duduk di samping SooJung lalu ikut menekan tuts piano bersama SooJung
SooJung tersenyum “hai, siapa kau?”
“aku Oh Sehun, muridnya Yunho seongsangnim” Sehun memperkenalkan dirinya ambil terus menekan tuts piano
“ohhhh ne, aku mengetahuimu. Kau anak presdir yang mempunyai banyak perusahaan itu kan” Jelas SooJung
“darimana kau tahu?” Sehun menaikkan sebelah alisnya
“aku mengenal adikmu, Oh Hayoung yang tinggal di Seoul” jawab SooJung
“ohhhh anak itu, kau mengenalnya dimana?”
“kami bertetangga di Seoul” SooJung tersenyum manis pada Sehun membuat Sehun terpana dan terpaku untuk beberapa saat
“dan aku, aku adalah......” perkataan SooJung terpotong “kau adalah Jung SooJung, putri Jung Yunho seongsangnim” Sehun melanjutkan perkataan SooJung
“haha ne” SooJung terkekeh kecil. Sehun ikut terkekeh
“arghhh” Sehun meremas dadanya, terasa sakit sekali. Ia mengambil botol kecil dari saku kemejanya, mengambil empat butir pil didalam sana lalu memakan pil pil itu
SooJung mendengarnya. Pertama suara sehun sedang melengguh kesakitan, kedua suara butiran-butiran kecil yang berbenturan dengan botol plastik, ketiga suara orang sedang memasukkan beberapa butiran itu kedalam mulutnya. Perasaan tidak enak langsung menyelimuti hatinya “what’s wrong, Sehun?”
“Nothing, SooJung” jawab Sehun. Sehun mengambil satu butir permen dari botol kaca yang terletak di badan piano “say aaaaa” Sehun menyodorkan permen itu ke mulut mungil SooJung
SooJung membuka mulutnya, Sehun memasukkan permen itu kedalam mulut SooJung dan tampa sengaja menyentuh bibir SooJung, SooJung tersenyum pada Sehun, Sehun ikut tersenyum sambil melihat jari telunjuknya yang barusan menyentuh bibir SooJung. Mereka berdua melanjutkan aktivitas mereka semula, bermain piano.
Mungkin barusan itu Sehun juga memakan permen yang sama denganku
“Sehun, sepertinya appaku akan datang. Ayo cepat sembunyi” SooJung memperlihatkan ekspresi paniknya, membuat Sehun tak kalah panik. Segera Sehun menyembunyikan tubuhnya dibalik piano
“sehun, apa sudah?” tanya SooJung
“Sudah” jawab Sehun pelan namun SooJung masih bisa mendengarnya. SooJung tersenyum
“barusan kau memainkannya dengan sangat indah, SooJung” kata Yunho yang beru datang lalu membelai rambut gadis kecilnya
“apa benar?” SooJung terkekeh
Tentu saja appa, barusan itu Sehun yang memainkannya, bukan aku
“iya, bagus sekali. SooJung, appa ada urusan diluar rumah, nanti jika ada laki-laki bernama Oh Sehun, bilang padanya hari ini appa ada kerjaan dan tidak bisa memberikannya les, suruh dia langsung pulang” Yunho kembali meninggalkan SooJung
“Baik appa” SooJung memperhatikan suara langkah kaki appanya yang semakin lama semakin tidak terdengar
“Sehun, appa sudah pergi” SooJung memberitahu. Sehun mncul dari balik piano dan kembali duduk di samping SooJung, melanjutkan permainan pianonya sampai sore
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang sedang memperhatikan SooJung dan Sehun bermain piano dengan asyiknya
Ini tidak boleh. Ya, tidak boleh. Soojung kecilku akan terluka nantinya
_____________________
Sehun dan SooJung semakin hari semakin dekat, bahkan tak jarang Sehun kabur dari pelajaran pianonya dan membawa SooJung ikut bersamanya bermain di taman rumah SooJung saat Yunho sedang sibuk mengobrol lewat telfon ataupun sedang mengobrol dengan tamu yang ingin Yunho bermain piano untuk mereka
Sehun mengendap-endap keluar lewat pintu belakang sesekali ia menengok kanan kiri memastikan situasi aman, diikuti SooJung di belakangnya. Sehun mengintip dari balik tembok rumah Yunho dan melihat keseliling dan yes! Tidak ada siapa-siapa di taman
“sstttt SooJung kemarilah” Sehun menggerakkan tangannya mengisyaratkan SooJung untuk mendekatinya
“kau dimana Sehun?” tanya SooJung yang masih diam ditempatnya. Sehun terkekeh lalu menarik tangan SooJung dan berlari ke taman belakang, mereka duduk di bangku taman yang berada di bawah pohon apple, daun daun berguguran karena memang sedang musim gugur
“Sehun, aku ingin sekali melihat wajahmu hehe” canda SooJung
“kau tidak bisa melihatnya SooJung, tapi kau bisa merasakannya” jawab Sehun lalu mengarahkan kedua tangan SooJung agar memegang wajahnya, SooJung meraba-raba wajah Sehun mulai dari rambut, kuping, dahi, hidung, dagu dan yang terakhir tangannya berhenti di bibir Sehun yang sedang tersenyum
Aku yakin senyumanmu pasti sangat indah
“Sekarang kau rasakanlah ini” Sehun mengarahkan tangan kanan SooJung menuju dadanya untuk merasakan jantungnya yang berdebar kencang
“whoa jantungmu berdebar keras sekali Sehun” kata SooJung sambil terkekeh
“entah kenapa saat bersamamu jantungku selalu......” Sehun terdiam “argghhhh” jantungnya kembali sakit. Segera Sehun menjauhkan tangan SooJung dari dadanya
“k..kau kenapa?” SooJung cemas
Sehun meremas dadanya kencang, lalu ia mengambil botol kecil di saku celananya, memakan empat buah pil yang ada didalamnya “gwechana”
“sure?” SooJung tidak yakin Sehun baik-baik saja
".........."
“ya!! lepaskan aku!!” Sehun berteriak. Ada dua orang bodyguard yang menariknya menjauh dari SooJung
“Sehun?! Sehun?! Oh Sehun kau kenapa?!” SooJung meraba-raba udara mencoba menemukan sosok Sehun di depannya, tapi Sehun sudah tidak ada di depannya
“ya!! lepaskan aku!! SooJung..Jung SooJung..ya!! mau apa kalian?!!” Sehun terus melawan, mencoba melepaskan tangannya yang ditarik oleh dua bodyguard itu, tapi tenaga bodyguard bodyguard itu jauh lebih kuat tentunya “SooJung tenanglah aku tidak apa-apa, akan ku temui kau lagi nanti” Sehun akhirnya menyerah dan mengikuti bodyguard masuk kedalam mobil
“Sehun....sebenarnya kau ini kenapa?” lirih SooJung, ia terduduk lemas di atas rumput ditemani semilir angin yang mulai meniup rambut panjangnya, tanpa sadar kristal kristal bening jatuh dari mata SooJung tanpa permisi tapi tidak lama kemudian tangan SooJung mulai meraba-raba rerumputan
“aku rasa tadi ada sesuatu yang jatuh dari kantung celana Sehun” gumamnya. Tidak lama kemudian SooJung menemukan botol kecil berisi pil pil milik Sehun, SooJung memegang botol itu erat, ia kembali terududuk lemas dan airmatanya tak terbendung lagi
-
Maafkan appa, Jung Soo Jung ini yang terbaik
Yunho melihat kejadian itu dari balik kaca kamarnya yang berada di lantai dua, kebetulan kaca itu langsung menghadap ke taman belakang rumahnya
“tolong jauhkan Sehun dari anakku tn.Oh, aku tidak bisa melihat anakku terpukul nantinya jika suatu saat ia harus kehilangan Sehun” lirih Yunho
“ya, aku mengerti bagaimana perasaanmu tn.Jung, aku juga tidak mau jantung anakku jadi out-of-order karena jatuh cinta, aku tidak tau itu pengaruh apa tidak. Tapi kau rasa memang berpengaruh karena Sehun sering bercerita tentang SooJung dan dia bilang jika didekat SooJung jantungnya langsung berdebar kencang” jawab tn.Oh dibalik telfon
“syukurlah anda mengerti tn.Oh terimakasih”
“ya, sama-sama”
Yunho mengakhiri telfon. Ia melihat gadis kecilnya sedang terduduk lemah dan menangis sesegukan sambil memegang erat sebuah botol yang Yunho yakini adalah botol obat milik Sehun
_____________________
Hari demi hari berlalu dan SooJung selalu menunggu kedatangan Sehun di sofa ruang tamu
SooJung duduk lalu berdiri, ia duduk lagi lalu berbaring di atas sofa, ia berdiri lalu mondar mandir di depan tv, ia berbaring di atas sofa lalu berdiri dan duduk di pinggir sofa... terus begitu setiap harinya dan botol obat milik Sehun senantiasa berada di genggaman SooJung. ah, dan tidak lupa SooJung memakan permen yang ada di atas piano yang ia pakai untuk menghitung hari sampai akhirnya permen itu habis.
Permen itu manis rasanya, manis saat kita mulai menghisapnya tapi, terkadang permen juga bisa melukai rongga mulut kita. Berarti permen itu seperti cinta, cinta itu manis tapi terkadang cinta itu membuat kita sakit dan tersiksa karenanya ‘benar?
Sudah dua
minggu sejak kejadian itu Sehun tidak muncul lagi
Katanya kau akan menemuiku lagi Oh Sehun
Kau tidak mungkin mengingkari janjimu ‘kan?
Aku sangat merindukanmu Oh Sehun
Aku...aku...aku
Sepertinya aku...
Aku mencintaimu Oh Sehun, sangat mencintaimu
Aku mohon kembalilah kesini Oh Sehun
Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu Oh Sehun tapi aku harap kau baik-baik saja
CKLEEKKKK
SooJung mendengar suara pintu dibuka oleh seseorang, SooJung tersenyum ketika mendengar suara yang tak asing baginya “aku disini Jung SooJung”
“Oh Sehun” SooJung melangkahkan kakinya berniat untuk menghampiri Sehun
“tetaplah disitu. Duduk disitu dan dengarkan permainan pianoku, ini aku ciptakan khusus untukmu” Sehun duduk di depan piano. SooJung menurut dan duduk di pinggir sofa sambil tersenyum senang
Sehun mulai menekan tuts piano membuat bagian martil memukul dawai pada piano dan dawai piano itu mulai memunculkan nada nada yang indah, Pedal caleste pada piano membuat suara piano terdengar lebih lembut. Sehun berada disana, di depan piano dan ia sedang mengutarakan perasaannya pada SooJung melalui melodi
“aku menyayangimu”
.
.
.
“aku”
.
.
.
.
“menginginkanmu”
.
.
.
.
“aku sangat”
.
.
.
.
“sangat”
.
.
.
.
“mencintaimu”
.
.
.
.
SooJung menunggu bait selanjutnya
kenapa berhenti
“DRENGGGG” suara tuts Do Re Mi Fa So La Si Do seperti ditekan bersamaan menimbulkan suara yang sangat nyanring. SooJung kanget setengah mati. Apa yang terjadi dengan Sehun?
Sehun ambruk di atas tuts tuts piano. kepala dan kedua tangannya menimpa tuts tust piano
“tuan muda?!” pekik sang pengawal
“Oh Sehun!” Yunho meneriakkan nama Sehun
Dan sedetik kemudian suara langkah kaki yang berlari dapat terdengar jelas oleh SooJung
SooJung terdiam mematung ditempat dan menangis,
ia tidak tahu apa yang terjadi tapi satu yang ia yakini, ia yakin bahwa Oh
Sehun tidak baik-baik saja
Jung Yunho menatap sedih putri kecilnya, lalu ia duduk di kursi piano dan melanjutkan permainan piano Oh Sehun. Melodi melodi mulai terdengar
“dia”
.
.
.
.
“sangat”
.
.
.
.
“mencintaimu”
.
.
.
.
“biarkanlah”
.
.
.
.
“relakanlah dia”
.
.
.
.
“pergi”
.
.
.
.
“untuk”
.
.
.
.
“selamanya”
Yunho selesai memainkan piano itu lalu bangkit dan berdiri mematung disamping putrinya, ia tidak berani memeluk putrinya... terbesit rasa bersalah pada dirinya karena disaat-saat terakhir Sehun, ia malah memisahkannya dengan SooJung, gadis yang sangat Sehun cintai
apa Oh Sehun tidak bisa diselamatakan?
SooJung menangis sejadi-jadinya
tapi ia tersenyum dalam tangisnya
ia tersenyum karena Oh Sehun juga mencintainya
mencintainya untuk selama-lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar